Produsen Wine Australia Tidak Setuju Pajak Tinggi Dapat Kurangi Jumlah Peminum

Produsen Wine Australia Tidak Setuju Pajak Tinggi Dapat Kurangi Jumlah Peminum
Produsen Wine Australia Tidak Setuju Pajak Tinggi Dapat Kurangi Jumlah Peminum

Organisasi yang membawahi pembuat minuman anggur atau 'wine' di Australia telah menempis studi terbaru yang dilakukan oleh Monash University. Dalam study tersebut disebutkan penerapan pajak yang lebih tinggi pada minuman alkohol yang dijual murah akan mengurangi jumlah konsumsi alkohol.

Sejumlah peneliti ingin membandingkan dampak dari harga dasar alkohol dan alkohol yang dikenakan pajak senilai $1 per minuman.

Studi ini melibatkan konsumsi alkohol di 885 rumah tangga di Victoria, yang menyimpulkan bahwa pajak yang lebih tinggi pada alkohol murah bisa mengurangi konsumsi hingga 11,9 minuman standar per minggunya.

Temuan utama dari studi ini adalah 'harga minimum satuan minuman' menjadi lebih efektif dalam mengurangi konsumsi, dibandingkan dengan memberlakukan tarif pajak minum secara satuan.

Para peneliti mengatakan kebijakan untuk meningkatkan harga alkohol yang sekarang dijual murah, seperti minuman jenis anggur dan cider, merupakan cara yang efektif untuk mengurangi konsumsi alkohol. Tetapi kebijakan ini tidak akan berdampak pada konsumen berpenghasilan rendah.

Federasi pembuat minuman anggur di Australia telah menolak temuan penelitian ini, dengan alasan bahawa menaikkah harga anggur murah hanya akan menggeser masalah ke jenis minuman alkohol lainnya atau zat terlarang.

Seperti jenis minuman 'cask wine', salah satu minuman alkohol berpajak rendah, lebih mungkin untuk dikonsumsi oleh para orang tua yang berpenghasilan tetap, sementara bir lebih terjangkau bagi para peminum muda.

Paul Evans, kepala eksekutif dari federasi pembuat minuman anggur di Australia mengatakan industri anggur membutuhkan pajak sendiri, karena ada perbedaan yang mendasar dari industri anggur, bir, dan minuman jenis spirit.

"Kami termasuk sektor usaha kecil dan menengah, sebagian besar termasuk sektor pertanian dan kami mememiliki keuntungan yang rendah" kata Evans.

"Semua masalah ini berbeda dengan industri bir, yang didominasi oleh dua perusahaan multinasional besar, dan industri minuman spirit yang didominasi oleh beberapa perusahaan multinasional milik asing."


Organisasi yang membawahi pembuat minuman anggur atau 'wine' di Australia telah menempis studi terbaru yang dilakukan oleh Monash University.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News