Prof Ahmad Firdaus Beri Tiga Catatan untuk Satu Tahun Kinerja Kementan
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ahmad Firdaus mengapresiasi kinerja jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo selama satu tahun terakhir.
Menurut Prof Firdaus, Kementan selama dipimpin Mentan yang beken disapa dengan panggilan SYL, mampu mengemban visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya dalam pembangunan pertanian yang jauh lebih baik.
"Catatan saya ada tiga yang membuat Kementan di bawah pimpinan Pak Menteri Syahrul berhasil membangun pertanian. Yang pertama tentu saja penguatan logistik pangan nasional," ujar Prof Firdaus di Jakarta, Senin (26/10).
Berikutnya, Kementan mampu merealisasikan pengembangan korporasi petani seperti pemberdayaan poktan dan gapoktan dalam integrated farming.
Dalam program ini, Kementan bahkan memfasilitasi seluruh anggota poktan dengan payung off taker supaya bisa mengajukan KUR dan bermitra dengan perusahaan benih dan perusahaan asuransi.
"Catatan saya yang ketiga adalah Pak Mentan Syahrul mampu meningkatkan kapasitas penyuluh melalui program komando strategi pembangunan pertanian (Kostratani) yang terhubung langsung dengan pusat data Agriculture War Room," jelasnya.
Ketiga catatan tersebut menurut Prof Firdaus, merupakan awalan kinerja yang sangat bagus dalam mencapai tujuan jangka panjang lainya seperti ketahanan pangan dan swasembada pertanian secara nasional.
Catatan positif itu juga menjadi modal awal dalam pembangunan 4 tahun ke depan. Apalagi program korporasi Petani, kegiatanya sudah lebih dulu dari food estate dan tercantum di RPJMN.
Mentan SYL dinilai mampu mengemban visi misi Presiden Jokowi, khususnya dalam pembangunan pertanian modern.
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit