Prof Asep: Kebijakan Ekonomi Jokowi Pancasila Banget

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan-kebijakan bidang ekonomi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai sangat Pancasilais.
Ini dilihat dari pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah 3T (terpencil, terluar, tertinggal), penguatan ekonomi perdesaan, penetapan harga BBM satu harga di wilayah Papua, dan lainnya.
"Pemerintahan Jokowi dalam penerapan kebijakan ekonominya patut diapresiasi. Karena Jokowi menerapkan ekonomi Pancasila," kata Rektor Universitas Trilogi Prof Asep Saefuddin dalam bedah buku Ekonomi Pancasila di Jakarta, Sabtu (15/4).
Guru besar di Institut Pertanian Bogor ini menambahkan, untuk menerapkan ekonomi Pancasila perlu tangan pemerintah.
Pemerintah yang harus menentukan harga. Daerah yang berlebih menyubsidi wilayah kekurangan.
"Apa yang sudah dilakukan pemerintanan Jokowi sudah benar. Ekonomi Pancasila adalah ekonomi yang berkeadilan dan bergotong royong. Saat ini penguatan ekonomi perdesaan sangat terasa karena Jokowi mengutamakan pemerataan di seluruh wilayah terutama 3T," bebernya.
Wakil ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) ini juga menyinggung kebijakan Jokowi soal PT Freeport. Menurut dia, langkah Jokowi itu sangat tepat dan merupakan contoh riil ekonomi Pancasila.
"Kebijakan ekonomi Jokowi untuk Freeport, Pancasila banget. Itu sebabnya, kami dari FRI tengah membuat textbook mengenai pedoman ekonomi Pancasila. Nantinya ini bisa menjadi rujukan dalam menerapkan ekonomi yang berkeadilan," tandasnya. (esy/jpnn)
Kebijakan-kebijakan bidang ekonomi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai sangat Pancasilais.
- Meminimalkan Potensi Banjir, Jokowi Meminta Normalisasi Sungai Ciliwung Dapat Dilanjutkan
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU
- Jokowi Pengin Bikin Partai Super Tbk, Anak Buah Bahlil Ingatkan soal UU
- Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Target Berat, tetapi Tidak Mustahil
- Ekonomi Amerika Serikat Melambat, Rupiah Hari Ini Menguat
- PNM Wujudkan Asta Cita Ketahanan Pangan lewat Urban Farming Lorong Mekaar