Prof Asep: Situasi Sulit, Buruh Jangan Ngeyel Minta THR Full
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Asep Saefuddin menilai kebijakan pemerintah melonggarkan berbagai aturan di masa pandemi Covid-19 untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Bila aturan diperketat, akan lebih banyak perusahaan yang bangkrut, efeknya bisa ke PHK besar-besaran.
Namun, dengan adanya kebijakan ini, perusahaan tidak melakukan PHK dan bahkan masih bisa membayarkan THR.
Dalam situasi yang serba rumit dan menyerang semua lini, tentu juga dituntut agar para pegawai dan buruh memahami keadaan. Tidak perlu menuntut THR secara penuh.
"Situasi sulit seperti ini, buruh jangan ngeyel minta THR full. 50-75 persen dari take home pay sudah harus disyukuri sehingga suasana menjadi tenang dan damai," kata Asep kepada JPNN.com, Kamis (14/5).
Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini menambahkan, suasana tenang dan damai ini juga sangat diperlukan bagi kesehatan masyarakat dan individu sehingga diperoleh herd immunity.
Imunitas bersama ini akan membuat Covid-19 tidak akan melaju cepat, lama-lama landai dan turun. Hopefully.
Saat ini ada relaksasi moda transportasi dan disusul dengan membolehkan pekerja usia muda (30-41 tahun) masuk kerja. Menurut Asep, ini sebagai salah satu upaya agar roda ekonomi tidak berhenti total.
Situasi sulit seperti ini, buruh jangan ngeyel minta THR full. 50-75 persen dari take home pay sudah harus disyukuri sehingga suasana menjadi tenang dan damai.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Menaker Yassierli dan Mendagri Tito Gelar Rakor, Bahas PHK hingga Upah Minimum 2025
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Komisi IX dan Menaker Raker di DPR, Isu PT Sritex Pailit Jadi Sorotan
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK