Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban

“Selain masjid, kawasan ini sangat ideal dikembangkan sebagai zona green healing, seperti hutan mangrove yang menjadi paru-paru kota, habitat berbagai flora dan fauna, serta ruang publik alami bagi masyarakat,” ungkapnya.
Saat ini, perluasan area mangrove di PIK tengah dirancang, dari 97 hektare menjadi lebih dari 500 hektare.
Azril menekankan pentingnya kajian terhadap dampak ekologis dan ekonomi dari setiap pengembangan, mencakup multiplier effect terhadap lingkungan sekitar.
Di sisi lain, Azril mengapresiasi keberadaan Ecopark Kawasan Taman Bhineka yang berhasil menghadirkan keanekaragaman budaya dan agama di PIK 2, memperkaya pengalaman wisata yang lebih inklusif.
Sebagai kawasan wisata modern, lanjut Azril, PIK 2 harus mengusung prinsip “tourism for all” dengan melibatkan komunitas lokal dalam aktivitas pariwisata.
“Pariwisata di PIK 2 harus bertanggung jawab dan berkelanjutan, mengintegrasikan komunitas lokal sebagai bagian aktif dalam aktivitas pariwisata,” terangnya.
Menurut dia, ekosistem pariwisata ideal adalah yang membangun keseimbangan antara manusia, lingkungan fisik, flora, fauna, dan budaya.
Dia menekankan bahwa harmoni antara unsur biotik, abiotik, dan kultural perlu dijaga, agar wisatawan tidak hanya menikmati keindahan, tetapi juga memahami pentingnya pelestarian lingkungan.
Ketua Umum ICPI Prof. Azril Azahari menilai kawasan PIK 2 memiliki potensi besar berkembang menjadi destinasi wisata religi lintas agama.
- Bukit Nirmala PIK 2 & Bank Permata Tawarkan KPR Ringan untuk Kepemilikan Hunian Terbaik
- Makin Luas, Cow Play Cow Moo Buka Gerai ke-4 di Entertainment District PIK 2
- Liburan Kian Seru di Entertainment District PIK 2: Boling, Gokar hingga Arcade dalam Satu Kawasan
- Entertainment District PIK2 Hadirkan Pusat Gaya Hidup dan Wisata Baru
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- Traveloka Luncurkan EPIC Sale Serentak Pertama di Asia Pasifik