Prof Cornelis Lay Meninggal Dunia, Selamat Jalan, Guru

Kebiasaan beliau itu menuntut effort lebih bagi kami melebihi mata kuliah lain yang diambil saat itu. Kadang sampai sebuah artikel dipahami secara berkelompok, dan kami bikin diskusi kecil sebelum kuliah. Para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pembangunan Politik saat itu menyebut perkuliahannya sebagai 'Kamis tegang'.
Sebelum perkuliahan beliau selalu mengetes apakah mahasiswanya sudah membaca bahan kuliah dengan cara menainyainya secara acak. Kalau ketauan tidak baca bakal malu sendiri di kelas. Tidak sedikit konsep dan teori ilmu politik yang tertanam dalam di benak saya sampai saat ini.
Kembali ke matakuliah Masalah Kontemporer. Perkuliahannya sungguh unik, seolah-olah tanpa silabus. Kami diwajibkan membuat paper mingguan bertemakan persoalan birokrasi dan pemerintahan yang sedang jadi isyu publik saat itu. Mata kuliah itu sendiri meninggalkan jejak mendalam bagi diri saya pribadi dibandingkan mata kuliah lainnya, dari mata kuliah itu saya dapat belajar bagaimana melakukan rekonstruksi teori sebelum menjelaskan sebuah fenomena. Dalam setiap paper mingguan itu kami diharuskan membedah masalah dengan sebuah perpektif teoritik tertentu.
Secara acak mahasiswa dipilih untuk mempresentasikan singkat makalahnya di depan kelas, dan kemudian harus menjawab pertanyaan dari beliau atau mahasiswa lainnya. Jadi kalau makalahnya dibuatkan orang bakal ketahuan.
"Saya tidak menuntut kalian bisa melakukan analisis sekelas profesor, namun saya berharap kalian melakukan yang terbaik dalam batas kemampuan kalian."
Selamat jalan Mas Prof. Cornelis Lay, menuju keabadian. (sam/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Berita duka: Guru Besar UGM Prof DR Cornelis Lay meninggal dunia pada Rabu pagi di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Guru Besar UGM Dipecat terkait Kekerasan Seksual, Sahroni: Pidanakan!
- Guru Besar UGM Terbukti Melakukan Kekerasan Seksual
- SMA Kesatuan Bangsa Dorong Minat Siswa Menjadi Akademisi Melalui Ramadan Cendekia
- Civitas Academica UGM Tolak RUU TNI, Rakyat Harus Melawan
- Di Hadapan Akademik UGM, Eddy PAN Ungkap Pentingnya Kebijakan Berbasis Data
- Eddy Soeparno Sampaikan Pentingnya Kebijakan Berbasis Data Ilmiah Saat Berbicara di UGM