Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia

Tiga Puluh Tahun Temukan 80 Varian

Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Prof Elizabeth Anita Widjaja menunjukkan salah satu spesimen bambu yang tengah diteliti di ruang kerjanya, di Cibinong Science Center, Kamis (21/6). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
Saat senggang tersebut, dia diajak salah seorang dosennya untuk meneliti makanan banteng di Pangandaran. "Makanan banteng adalah rumput. Dari situlah saya tertarik untuk menggarap skripsi tentang ekologi rumput," jelasnya.

 

Karena penelitiannya tentang tanaman rumput, ibu dua anak tersebut lalu disarankan untuk mencari dosen pembimbing di IPB Bogor. Ketemulah Elizabeth dengan Prof Mien A. Rifai, dosen IPB yang juga peneliti LIPI.

 

Bukannya langsung mengarahkan Elizabeth untuk meneliti rumput, Mien justru menawari perempuan kelahiran 30 Maret itu untuk meneliti tanaman bambu. "Saya awalnya tanya, lho bambu itu kan bukan rumput. Eh, ternyata bambu termasuk jenis rumput-rumputan," kenang Elizabeth.

 

Perempuan berjilbab tersebut lalu diarahkan untuk menggarap skripsi tentang alat musik bambu di Jawa Barat. Dia kemudian mendatangi Sanggar Saung Angklung di Jalan Padasuka, Bandung. Di situ Elizabeth tinggal tiga bulan guna menyaksikan sendiri proses pembuatan angklung. "Saya lihat mulai mencari, memotong, sampai bikin angklung," kata dia.  

 

Jenis tanaman bambu ternyata banyak. Setidaknya ada 80 jenis seperti hasil penelitian "doktor bambu" Prof  Elizabeth Anita Widjaja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News