Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Tiga Puluh Tahun Temukan 80 Varian
Minggu, 24 Juni 2012 – 00:04 WIB

Prof Elizabeth Anita Widjaja menunjukkan salah satu spesimen bambu yang tengah diteliti di ruang kerjanya, di Cibinong Science Center, Kamis (21/6). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
Saat senggang tersebut, dia diajak salah seorang dosennya untuk meneliti makanan banteng di Pangandaran. "Makanan banteng adalah rumput. Dari situlah saya tertarik untuk menggarap skripsi tentang ekologi rumput," jelasnya.
Karena penelitiannya tentang tanaman rumput, ibu dua anak tersebut lalu disarankan untuk mencari dosen pembimbing di IPB Bogor. Ketemulah Elizabeth dengan Prof Mien A. Rifai, dosen IPB yang juga peneliti LIPI.
Bukannya langsung mengarahkan Elizabeth untuk meneliti rumput, Mien justru menawari perempuan kelahiran 30 Maret itu untuk meneliti tanaman bambu. "Saya awalnya tanya, lho bambu itu kan bukan rumput. Eh, ternyata bambu termasuk jenis rumput-rumputan," kenang Elizabeth.
Perempuan berjilbab tersebut lalu diarahkan untuk menggarap skripsi tentang alat musik bambu di Jawa Barat. Dia kemudian mendatangi Sanggar Saung Angklung di Jalan Padasuka, Bandung. Di situ Elizabeth tinggal tiga bulan guna menyaksikan sendiri proses pembuatan angklung. "Saya lihat mulai mencari, memotong, sampai bikin angklung," kata dia.
Jenis tanaman bambu ternyata banyak. Setidaknya ada 80 jenis seperti hasil penelitian "doktor bambu" Prof Elizabeth Anita Widjaja.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu