Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Tiga Puluh Tahun Temukan 80 Varian
Minggu, 24 Juni 2012 – 00:04 WIB
Dari situ Elizabeth jadi tahu bahwa angklung dibikin dari bambu hitam atau awi hideung. Menurut pemilik Sanggar Saung Angklung, bambu hitam merupakan jenis bambu yang paling baik untuk membuat angklung. Namun, kemudian Elizabeth menyadari, ada masalah dalam penamaan jenis bambu.
Setelah menelisik lebih jauh, nama Latin bambu hitam ternyata sama dengan tiga jenis bambu lainnya, yakni awi ater, awi gombong, dan awi mayan. Padahal, ketiganya memiliki ciri-ciri yang berbeda. "Baik awi hideung maupun tiga bambu lainnya, waktu itu, namanya cuma satu, yaitu Gigantochloa verticillata (Wild) Munro. Karena itu, saya harus menyelesaikan masalah penamaan itu," jelasnya.
Perempuan kelahiran Kudus, Jawa Tengah, itu pun tergerak untuk mengklasifikasi nama-nama bambu tersebut. Sejak saat itu Elizabeth makin serius dengan ilmu taksonomi, khususnya bambu. Keempat bambu itu lantas diberi nama baru.
Bahkan, ada yang diberi nama sesuai dengan nama belakang Elizabeth. Awi ater yang berwarna hijau diberi nama Gigantochloa atter, awi hideung menjadi Gigantochloa atroviolacea Widjaja. Sedangkan awi gombong yang memiliki setrip hijau dan kuning cerah diberi nama Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steud) Widjaja. Lalu, awi mayan yang berciri setrip hijau dan kuning kusam diberi nama Gigantochloa maxima (Poir) Kurz.
Jenis tanaman bambu ternyata banyak. Setidaknya ada 80 jenis seperti hasil penelitian "doktor bambu" Prof Elizabeth Anita Widjaja.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408