Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia

Tiga Puluh Tahun Temukan 80 Varian

Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Prof Elizabeth Anita Widjaja menunjukkan salah satu spesimen bambu yang tengah diteliti di ruang kerjanya, di Cibinong Science Center, Kamis (21/6). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
Dalam ujian akhir semester, Elizabeth berhasil membuktikan kemampuannya. Meski tidak diberi tahu berapa nilainya, Prof  Jack Hawkes mengatakan hasil ujian Elizabeth bagus. Karena itu, dia lalu ditawari melanjutkan  ke jenjang S-3 untuk mengambil gelar PhD. "Di sana, kalau nilainya A atau B+ bisa diusulkan untuk  meraih PhD," ujarnya.

 

Namun, Elizabeth menolak tawaran tersebut. Sebab, dia sudah mendapat dua tawaran untuk mengambil gelar PhD di Prancis dan Australia.

 

Awalnya Elizabeth berencana mengambil tawaran di Australia yang lebih dekat dengan Indonesia. Tapi, rencana itu batal setelah dosen pembimbingnya, Prof  Jack Hawkes, memberikan pemahaman bahwa di Australia Elizabeth mesti lulus seleksi lebih dulu. Sedangkan di University of Birmingham dia langsung diterima. "Profesor saya juga yang mencarikan dananya," tutur putri ketiga di antara sembilan bersaudara itu.

 

Elizabeth akhirnya "takluk" juga. Hanya, dia mengajukan dua syarat bila harus menempuh pendidikan S-3 di Inggris. Pertama, dia diizinkan meneliti bambu. Kedua, dia dibolehkan mengikuti Sandwich Program. Program itu memungkinkan Elizabeth menetap di Indonesia selama dua tahun untuk melakukan penelitian. Dua syarat tersebut ternyata dikabulkan sang profesor.

Jenis tanaman bambu ternyata banyak. Setidaknya ada 80 jenis seperti hasil penelitian "doktor bambu" Prof  Elizabeth Anita Widjaja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News