Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Tiga Puluh Tahun Temukan 80 Varian
Minggu, 24 Juni 2012 – 00:04 WIB

Prof Elizabeth Anita Widjaja menunjukkan salah satu spesimen bambu yang tengah diteliti di ruang kerjanya, di Cibinong Science Center, Kamis (21/6). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
Jadilah Elizabeth menekuni bambu untuk pendidikan S-3. Dia membahas secara khusus bambu jenis gigantochloa. Saat mengerjakan disertasi, Elizabeth banyak menemui tantangan. Misalnya, ketika dia mengirimkan proposal penelitian kepada pakar bambu ternama di Amerika Thomas Soderstrom. Dia bermaksud meminta referensi kepada pakar tersebut.
Namun, penelitiannya tentang bambu jenis gigantochloa malah diragukan. Alasannya, di Indonesia belum pernah ada ahli bambu. Apalagi, jenis bambu yang diteliti Elizabeth tergolong paling sulit. "Saya anggap itu sebagai tantangan," tegasnya.
Elizabeth membuktikan tekadnya. Tepat tiga tahun disertasinya selesai. Dia lalu diuji oleh ahli biosistematik dari Inggris Prof Clive A. Stace. Awalnya Elizabeth tidak pede. Apalagi, kemampuan berbahasa Inggrisnya biasa saja. Namun, Elizabeth mampu melewati ujian itu dengan hasil baik.
Kembali ke Indonesia, Elizabeth sempat frustrasi. Menurut dia, reaksi tersebut cukup wajar di kalangan peneliti yang baru pulang dari luar negeri. Penyebabnya adalah minimnya dana penelitian di Indonesia. Alhasil, perjuangan
Jenis tanaman bambu ternyata banyak. Setidaknya ada 80 jenis seperti hasil penelitian "doktor bambu" Prof Elizabeth Anita Widjaja.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu