Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia

Tiga Puluh Tahun Temukan 80 Varian

Prof Elizabeth Anita Widjaja, Satu-satunya Ahli Taksonomi Bambu di Indonesia
Prof Elizabeth Anita Widjaja menunjukkan salah satu spesimen bambu yang tengah diteliti di ruang kerjanya, di Cibinong Science Center, Kamis (21/6). Foto : Sekaring Ratri A/Jawa Pos
Jadilah Elizabeth menekuni bambu untuk pendidikan S-3. Dia membahas secara khusus bambu jenis gigantochloa. Saat mengerjakan disertasi, Elizabeth banyak menemui tantangan. Misalnya, ketika dia mengirimkan proposal penelitian kepada pakar bambu ternama di Amerika Thomas Soderstrom. Dia bermaksud meminta referensi kepada pakar tersebut.

Namun, penelitiannya tentang bambu jenis gigantochloa malah diragukan. Alasannya, di Indonesia belum pernah ada ahli bambu. Apalagi, jenis bambu yang diteliti Elizabeth tergolong paling sulit. "Saya anggap itu sebagai tantangan," tegasnya.

Elizabeth membuktikan tekadnya. Tepat tiga tahun disertasinya selesai. Dia lalu diuji oleh ahli biosistematik dari Inggris Prof Clive A. Stace. Awalnya Elizabeth tidak pede. Apalagi, kemampuan berbahasa Inggrisnya biasa saja. Namun, Elizabeth mampu melewati ujian itu dengan hasil baik.

Kembali ke Indonesia, Elizabeth sempat frustrasi. Menurut dia, reaksi tersebut cukup wajar di kalangan peneliti yang baru pulang dari luar negeri. Penyebabnya adalah minimnya dana penelitian di Indonesia. Alhasil, perjuangan

Jenis tanaman bambu ternyata banyak. Setidaknya ada 80 jenis seperti hasil penelitian "doktor bambu" Prof  Elizabeth Anita Widjaja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News