Prof Elvis Warsono

Oleh Dahlan Iskan

Prof Elvis Warsono
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Prof Budi pun menjawab dengan humornya. "Masak hanya DI saja yang bisa punya DI's Way," jawab Prof Budi seperti ditirukan dokter yang bertugas di RS Darmo itu.

Saya tidak akan lupa Prof Budi-lah yang menyarankan saya untuk berobat ke Singapura: 17 tahun yang lalu. Yakni ketika kanker hati saya kian parah dan kaki saya sudah kian bengkak.

Sirosis di hati saya membuat darah tidak bisa masuk semua ke dalam hati. Albumin saya merosot. Ginjal pun tidak bisa menyisihkan air dari darah.

Darah yang tidak bisa masuk ke hati itu tertahan di mana-mana –mengakibatkan varises di saluran pencernaan.

Air yang tidak bisa dipisahkan dari darah itu tidak bisa keluar dalam bentuk kencing –mengakibatkan badan sampai kaki bengkak semua.

"Bertemulah dokter ini di Singapura," ujar Prof Budi sambil menuliskan nama dokter itu. "Nanti malam saya telepon dokter itu," tambahnya.

Saya pun tidak perlu membuat janji sendiri. Begitu tiba di RS Mt. Elizabeth saya bisa langsung masuk ke ruang praktiknya.

"Bengkak ini tidak bisa diatasi tanpa operasi?" tanya saya.

Ia dokter favorit. Gayanya santai. Banyak humornya. Tidak pernah menakut-nakuti orang sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News