Prof Hembing Layani Ratusan Pasien Sehari sebelum Meninggal Mendadak
Sibuk Jadi Konsultan, Siapkan RS Khusus Pengobatan Herbal
Kamis, 11 Agustus 2011 – 00:51 WIB

Prof Hembing Layani Ratusan Pasien Sehari sebelum Meninggal Mendadak
Adik Valencia Wijayakusuma dan kakak Mochtar Wijayakusuma itu menduga Hembing mengalami serangan jantung karena kecapekan. Ipong menceritakan, sebulan sebelum meninggal, aktivitas Hembing sangat padat. Di antaranya, dia mengikuti kegiatan kesehatan di beberapa kota di Tiongkok dan Jepang. Sementara di tempat praktik, rata-rata setiap hari ada 400 pasien yang harus dilayani.
Ketiga anak Hembing sejatinya sudah mengingatkan ayahnya untuk lebih banyak beristirahat. Tapi, saran tiga anaknya itu tidak digubris. Hembing tetap banyak beraktivitas dan sedikit beristirahat. Sehari-hari, menurut Ipong, ayahnya hanya tidur 2 sampai 3 jam.
Sebagian besar waktunya digunakan untuk melayani pelanggan. Apalagi, selama ini banyak pasien yang rewel jika tidak ditangani langsung oleh Hembing. Di luar aktivitas di The Hembing Center, Hembing juga menjadi guru besar di Universitas Bung Karno. Hembing juga menjadi penasihat pada Chinese Medical Institute Chinese Pharmacology Acupuncture Hongkong.
Masih belum cukup, penerima Bintang Jasa Utama itu juga menjadi wakil presiden World Academy Society of Acupuncture, Korea Selatan. Hembing yang lahir di Medan, 10 Maret 1940 itu juga ditunjuk menjadi konsultan Journal of Kyoto Pain Control Institute, Jepang. Jika di rumah, Hembing menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis buku.
Meski jarang sekali tampil di layar kaca seperti dulu, pakar pengobatan tradisional Prof Hembing Wijayakusuma tetap saja menjadi jujukan pasien dengan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu