Prof Jimly Heran Pak Mahfud Hanya Sebut Fahri Hamzah dan Fadli Zon
Tetapi menurut Prof yang pernah di Dewan Gelar, bagaimana pemberian penghargaan itu?
Ya makanya ditanya Pak Mahfud, kenapa dia hanya tweet itu hanya dua orang. Kan banyak yang dapat. Kenapa yang dia tweet kasih ucapan selamat hanya dua orang itu?
Ditanya saja sama beliau kenapa? Kenapa tidak diumumkan resmi? Kan banyak orang. Jadi ternyata saya pun dapat, tetapi bukan Bintang Mahaputra, karena saya sudah dapat dahulu. Dahulu saya Bintang Mahaputra Adipradana 2009.
Nah, jadi ada yang (pernah) mengajukan supaya saya diberi Bintang Penegak Demokrasi Utama, tetapi karena saya wakil ketua (Dewan Gelar saat itu), saya drop nama saya. Itu jeruk makan jeruk.
Sesudah saya pensiun, rupanya hidup lagi itu (diusulkan, red). Maka saya ditetapkan dapat itu (Bintang Penegak Demokrasi Utama) bersama ketua MK, dan mantan Ketua MK Arief Hidayat.
Itu untuk tahun 2020 ini juga Prof?
Untuk tahun ini. Jadi itu bintang untuk penegak demokrasi. Ada lagi mantan-mantan, seperti Pak Bambang Soesatyo, mantan ketua DPR. Rombongan dia itu. Dari DPD juga begitu. Dapat. Saya enggak tahu (pertimbangannya) saya tidak ikut lagi.
Jadi yang mendapat ini banyak. Persoalannya kenapa yang di-Tweet cuma dua, sehingga itu menimbulkan kontroversi. Kalau diumumkan bareng dan tidak terlalu menonjol yang dua.
Prof Jimly Asshiddiqie menyampaikan pendapat soal penghargaan Bintang Mahaputra Nararya untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya