Prof Riri Fitri Sari, Perintis Pemeringkatan Kampus Dunia di Bidang Lingkungan
Kirim Survei ke 2.000 Rektor, Yang Kembali Cuma 178
Minggu, 01 April 2012 – 00:01 WIB
Dia mencontohkan penggunaan sensor pendeteksi gerak manusia di ruang kantor atau kelas. Penggunaan teknologi itu bisa menghemat pemakaian energi untuk lampu atau pendingin ruangan. Sistemnya, seluruh alat listrik di ruangan langsung mati ketika berkondisi kosong. Namun, teknologi itu masih cukup mahal sehingga belum banyak digunakan.
Riri juga mengharapkan kampus-kampus besar di negeri ini mulai mengembangkan sumber listrik alternatif. Dia mencontohkan University of Nottingham yang berada di daerah dengan angin yang melimpah. Pengelola kampus itu mengembangkan teknologi listrik tenaga angin untuk menyuplai listrik di lingkungan kampus dan sekitarnya. "Kampus harus bisa menangkap segala potensi lingkungan yang ada," ujarnya.
Meski masih banyak yang perlu diperbaiki, Riri tetap mendapat hal positif di kampus-kampus dalam negeri. Misalnya, pengelolaan hutan kampus. Dia menyebutkan, banyak kampus yang masih memiliki lingkungan yang cukup hijau. Di antaranya, UI, IPB, ITB, UGM, dan ITS.
Upaya positif lainnya, sejumlah kampus sudah menyediakan kendaraan internal seperti sepeda angin atau bus kampus. Dengan begitu, polusi udara dari kendaraan bermotor bisa dikurangi dibanding ketika kampus masih bebas untuk lalu lintas kendaraan umum. "Itulah upaya-upaya konkret pelestarian lingkungan yang diharapkan menular ke lingkungan di sekitarnya," tegas Riri. (*/c5/ari)
Beragam cara dilakukan perguruan tinggi untuk mendongkrak pamor kampusnya. Misalnya, yang dilakukan guru besar UI Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408