Prof Salim Said Bandingkan Kepemimpinan Soeharto, Soekarno dan Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Soeharto dinilai sebagai satu-satunya presiden di Indonesia yang punya kekuasaan penuh dibandingkan pemimpin pendahulu dan sesudahnya.
Hal ini tergambar dari besarnya pengaruh presiden ke-2 RI tersebut selama memerintah.
"Di zaman Orde Baru itu ada satu orang berkuasa. Dia bisa berkuasa karena didukung oleh partai terkuat di Indonesia namanya ABRI, bukan Golkar," kata Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Prof Salim Said dalam kanal Hersubeno Point di YouTube.
Dia menyebutkan, Soeharto bisa berkuasa penuh karena dukungan ABRI. Golkar hanya menduduki kursi-kursi di DPR dan MPR untuk memberi legalitas kepada pemerintahan orde baru.
"Jadi Golkar jangan macam-macam karena yang berkuasa dulu yang mendukung penguasa dan jadi pegangan Soeharto adalah ABRI, bukan Golkar," tegas Salim.
"Golkar itu tugasnya hanya menduduki kursi-kursi di DPR MPR untuk memberi legalitas kepada Pak Harto supaya dunia internasional bisa bilang Indonesia negara demokrasi. Namun fakta sebenarnya tidak," sambungnya.
Meski begitu, menurut Salim, pada 10 tahun pertama Soeharto memerintah tidak ada ribut-ribut. Sebab, ada kepastian dan ada hasil dari pembangunan ekonomi Soeharto.
Karena terlalu lama berkuasa, Soeharto kemudian membangun dinasti politik. Itu tidak dilakukan Presiden Soekarno karena sampai dia turun jabatan, anak-anaknya belum ada yang menduduki popularitas kedudukan yang bisa diterima kalau dicalonkan.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Prof Salim Said membandingkan kepemimpinan Soeharto, Soekarno dan Jokowi.
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Soeharto Memenuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional, tetapi Terganjal Hal Ini
- Sekjen GibranKu Angkat Bicara Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Tegas