Prof Tjipta: Kinerja Pertanian Sangat Mengejutkan
"Jangan lupa, angka-angka ini tercipta ketika negara kita diamuk oleh pandemi Covid-19 yang begitu ganas, ketika negara harus mengeluarkan ratusan triliun rupiah untuk menangani corona, terutama untuk menolong puluhan juta rakyat yang dihantam kesulitan hidup, peningkatan kemiskinan dan PHK," ujarnya.
Menurutnya pula, yang juga menggembirakan adalah ekspor sektor pertanian selama Januari-September berhasil mengalami kenaikan sebesar 10,12 persen.
"Ekspor sektor-sektor lain, hampir semua, mengalami kontraksi," imbuh Tjipta.
Dari 11 komoditas pangan, katanya, saat ini tinggal bawang putih, daging sapi, dan gula yang masih impor.
Prof. Tjipta menilai persoalan daging sapi memang isu yang kontroversial.
Beberapa tahun yang lalu komoditas ini mengalami kenaikan harga yang tak terkendali, apalagi mendekati bulan puasa waktu itu, sehingga Presiden Jokowi marah-marah
"Faktor tangan-tangan kotor tampaknya sulit dibantah di balik harga daging sapi yang lepas kendali ketika itu. Indonesia seperti sudah dikendalikan oleh Australia untuk urusan daging sapi," terangnya.
Bagaimana dengan produksi beras, komoditas pokok bahan pangan saat ini?
Mentan Syahrul yang awalnya diragukan, justru mampu membangun pertanian sehingga menjadi satu-satunya sektor yang menyelamatkan perekonomian nasional di tengah pandemi Covid-19.
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Bayer Hadirkan Inovasi Berbasis Sains Untuk Kesehatan & Pertanian Indonesia
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo