Prof Zainuddin Menilai PPDB Zonasi Bisa Dilanjutkan dengan Perbaikan

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengaku sudah menyampaikan soal peninjauan ulang kebijakan sistem zonasi PPDB kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Kepada Presiden, Muzani mengungkapkan kebijakan sistem zonasi PPDB memang bermaksud baik untuk pemerataan sekolah favorit.
Namun, implementasi PPDB di lapangan malah menimbulkan banyak persoalan hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
"Kami tadi menyampaikan tentang kebijakan PPDB, penerimaan peserta didik baru yang di banyak tempat menimbulkan problem baru," kata Muzani setelah bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/8).
Muzani memandang PPDB zonasi saat ini tidak seperti maksud diadakannya kebijakan tersebut, yakni untuk memunculkan sekolah-sekolah unggul.
"Yang terjadi justru sekolah unggul makin unggul, yang tidak unggul, ya, tidak unggul," lanjutnya.
Dia mengatakan sistem zonasi PPDB dalam praktik di lapangan juga menimbulkan ketidakadilan di beberapa tempat.
Contohnya, soal siswa yang dekat dengan sekolah tujuan malah tidak tertampung karena beberapa alasan seperti keterbatasan kuota, selisih usia, dan manipulasi data calon siswa.
Anggota Komisi X DPR Prof Zainuddin Maliki menilai PPDB zonasi bisa dilanjutkan dengan sosialisasi dan perbaikan pengawasan di lapangan.
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset
- Prabowo Ingin Hapus Kuota Impor, Riyono Komisi IV: Demi Memberikan Ruang Keadilan
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta MA Membenahi Sistem Promosi Jabatan
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS