Prof Zainuddin Minta Awal Tahun Ajaran Baru Jangan Januari, Begini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki menyarankan pemerintah tidak mengubah awal Tahun Ajaran Baru 2020-2021 pendidikan di bulan Juli, menjadi awal tahun atau Januari 2021.
Beberapa argumen disampaikan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini terkait sarannya tersebut.
"Saya punya kekhawatirkan nanti setelah terlanjur ditunda ke Januari, eh pada Januari itu kondisinya juga masih begini-begini saja. Masih rumit," kata Prof Zainuddin saat dihubungi jpnn.com, Jumat malam (22/5).
Oleh karena itu, katanya, putuskan saja tahun ajaran baru berjalan seperti biasanya, dengan tetap memberlakukan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring dan mematuhi protokol kesehatan.
Beberapa skema bisa diterapkan untuk mendukung kondisi pembelajaran tersebut.
Salah satunya siswa dibagi dalam kelas tatap muka dan daring setiap minggunya.
Misalnya pada minggu pertama ada setengah dari siswa dalam satu kelas mengikuti pembelajaran secara tatap muka, setengahnya lagi mengikutinya secara daring.
Minggu kedua, yang tadinya hadir di kelas, mendapat giliran mengikutinya secara daring.
Anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki meminta pemerintah tidak menggeser awal Tahun Ajaran baru 2020-2021 ke Januari 2021.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN