Profesionalitas Bareskrim Dipertanyakan
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mempertanyakan profesionalitas Bareskrim Polri lantaran tidak menahan Bong Pranoto, tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen.
Padahal, ancaman hukuman terhadap Managing Direktur PT Rajawali itu di atas enam tahun.
Komisioner Kompolnas Poengki Indarti mangatakan, sesuai Pasal 236 KUHP tentang Pemalsuan dan Pencurian Dokumen, Bong sudah bisa dijebloskan ke penjara.
Jika tidak segera dilakukan penahanan, sambung Poengki, ada potensi Bong melarikan diri, mengulangi perbuatan, dan menghilangkan barang bukti.
"Inilah kekhawatiran kami jika tersangka tidak ditahan. Sedangkan ancaman hukuman pidana selama enam tahun," kata Poengki, Kamis (7/9).
Poengki meminta Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk mengawasi kasus tersebut.
Dia juga menyarankan kuasa hukum pelapor agar melaporkan kejanggalan tersebut ke Propam Polri.
"Jika prosesnya lama, tidak segera dilaksanakan, maka kuasa hukumnya bisa melaporkan kepada pengawas internal Polri," jelas dia.
Ancaman hukuman terhadap Managing Direktur PT Rajawali itu di atas enam tahun.
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Diperiksa Bareskrim Polri Soal Judi Online, Budi Arie Bilang Begini
- Soal Bentrokan di Rempang, Kompolnas Awasi Kerja Polisi
- Merasa Dikriminalisasi, Notaris Emeritus Wahyudi Suyanto Ajukan Praperadilan
- Datangi Polda Sumsel, Kompolnas Pantau Penanganan Kasus Dokter Koas Palembang