Profesor Bambang Soroti Tiga Level Persoalan di Papua
"Terdapat beberapa permasalahan laten yang tidak pernah diselesaikan, yaitu soal pelurusan sejarah yang tidak tuntas, perlakuan diskriminatif, akses terhadap sumberdaya yang timpang, serta sekuritisasi. Ini menjadi penghambat rekonsiliasi di Papua. Untuk itu, dibutuhkan road map baru rekonsiliasi dengan prinsip "kekitaan" untuk duduk bersama meluruskan sejarah, menata kelembagaan, distribusi sumberdaya strategis, menggali kearifan lokal, juga reposisi TNI-Polri di Papua," jelasnya.
Ketua Policy Center ILUNI UI, Jibriel Avessina menyatakan selain sebagai wujud keprihatinan dari alumni UI atas berlarutnya permasalahan di Papua, juga secara serius ILUNI ingin memberikan sumbangan pemikiran bagi seluruh stakeholder mengenai penyelesaian kompleksitas permasalahan di Papua dengan mengundang masukan dari berbagai pakar.
“Diskusi ini adalah wujud keprihatinan kami sebagai sebagai alumni UI atas berlarutnya permasalahan di Papua. Untuk itu, ILUNI secara serius ingin memberikan sumbangan bagi seluruh stakeholder mengenai mengenai penyelesaian kompleksitas permasalahan di Papua dengan mengundang masukan dari berbagai pakar, masalah Papua perlu diselesaikan dalam ruang komunikasi konstruktif bingkai keindonesiaan ” kata Jibriel.
Forum diskusi salemba ini adalah bagian dari acara diskusi bulanan yang akan terus digelar oleh Policy Center ILUNI UI dalam membahas berbagai tantangan dan permasalahan terkini di Indonesia.(fri/jpnn)
Direktur Eksekutif Papua Center FISIP UI, Profesor Bambang Shergi Laksmono menyoroti tiga level persoalan di Papua.
Redaktur & Reporter : Friederich
- 23 Peserta Lulus Pelatihan Pesiapan Lansia di FKUI, Ada Shahnaz Haque
- Iluni FT Yakin Prof Heri Bawa UI Makin Berdaya Saing Global
- ILUNI UI Sebut Dana Abadi jadi Solusi Mendukung Pembiayaan Pendidikan Tinggi
- ILUNI UI Gaungkan Ruang Politik Sehat, Once Mekel Bilang Begini
- Konser Perayaan HUT ke-78 RI, Sejumlah Guru Besar UI Bacakan Puisi & Monolog
- ILUNI UI Suarakan Pentingnya Politik Anak Muda lewat 'Political Career'