Profesor dan Akademisi Dukung KPK Tolak Revisi
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah profesor dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi memberikan dukungan penuh menolak Revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, para profesor dan akademisi memberikan dukungan bahwa saat ini bukan waktunya merevisi UU KPK. "Jadi kita menolak dilakukannya Revisi UU KPK," tegas Agus, Jumat (19/2).
Akademisi UI Bambang Widodo Umar menegaskan bahwa ini merupakan dukungan untuk mempertahankan eksistensi KPK agar lebih kuat lagi.
"Kita tidak ingin ada kelompok-kelompok atau golongan tertentu yang akan memperlemah KPK," kata Bambang di kantor KPK, Jumat (19/2).
Menurut dia, KPK masih dibutuhkan untuk membuat republik ini lebih adil makmur, sejahtera. Karenanya, ia menegaskan tidak akan berhenti memberikan dukungan.
"Kita mempertahankan eksisten dari perundang-undangan KPK yang sudah ada," katanya.
Bambang menyarankan sebaiknya UU yang ada dipakai terlebih dahulu. Kalaupun ingin merubah, kata dia, harus berdasarkan penelitian-penelitian, bukan asumsi dan kepentingan.
Dalam kesempatan itu para akademisi memberikan simbol pensil sebagai sebuah ungkapan agar dilakukan penelitian apa saja kelemahan-kelemahan UU KPK.
- KPK Sedang Proses Transaksi Mencurigakan Terkait Pemilu 2024 yang Mencapai Rp80 T
- BPBD Sumsel Ajukan 10 Helikopter Untuk Antisipasi Karhutla
- Napi yang Menipu Siswi SMP di Bandung Dihukum ke Dalam Sel Tikus
- Dukung Kesehatan Masyarakat, Sambu Group dan YBDA Gelar Sunatan Massal
- KPK Soroti Green House Milik Pimpinan Parpol di Kepulauan Seribu yang Dibangun Lewat SYL
- Polres Maybrat Perketat Pengamanan Pada Peringatan Hari OPM