Profesor Harvard Kritisi Busway
Jumat, 24 Juni 2011 – 00:24 WIB
KEBERADAAN bus Transjakarta sebagai angkutan massal ibu kota dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Masih diperlukan banyak perbaikan.Di antaranya, Transjakarta masih beroperasi di bawah kemampuan sesungguhnya seperti pengisian bahan bakar gas (BBG) yang belum memadai.
"Sehingga diperlukan penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBBG) secepatnya," kata Tony Ibanez, profesor di bidang perencanaan perkotaan dan kebijakan publik dari Univesitas Harvard, saat diskusi transportasi perkotaan dengan Tema Perbaikan Sistem Angkutan Umum di Jabodetabek melalui Reformasi Kelembagaan dan Kebijakan di Kantor Pelestarian Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (23/6).
Kendati begitu, Tony tak memungkiri upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan transportasi publik berbasis bus rapid transit (BRT) melalui Transjakarta, sudah tepat. "Transjakarta merupakan prestasi cemerlang yang dilakukan Pemprov DKI. Karena dalam waktu yang sangat singkat mampu membangun jaringan BRT yang cukup luas,” ujar Tony.
Dia menilai, keberadaan bus Transjakarta sudah cukup mampu mengurangi perpindahan penumpang angkutan umum ke angkutan pribadi. Karena itu, dia meminta agar pemerintah daerah dan pusat fokus untuk terus mengembangkan transportasi publik berbasis BRT.
KEBERADAAN bus Transjakarta sebagai angkutan massal ibu kota dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Masih diperlukan banyak perbaikan.Di
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS