Profesor Harvard Kritisi Busway
Jumat, 24 Juni 2011 – 00:24 WIB
"Sebab angkutan bus mampu mengangkut 80-90 persen penumpang. Sehingga harus banyak dibangun rute dan jalur khusus bus Transjakarta untuk melayani kebutuhan warga Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, untuk penyediaan angkutan umum yang aman, nyaman dan murah, Tony lebih memilih pemerintah pusat dan daerah menata transportasi publik berbentuk bus, daripada hanya membangun mass rapid transit (MRT) saja. Pada kenyataanya, MRT hanya mampu mengangkut hingga 300 ribu penumpang per hari atau hanya 1 persen dari 3,7 juta perjalanan per hari di Jakarta.
Sedangkan bus, mampu mengangkat lebih dari 80 atau 90 persen dari jumlah perjalanan tersebut. Untuk itu diusulkan agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan MRT, namun mulai melakukan restrukturisasi trayek-trayek angkutan umum bus sehingga mampu memberikan layanan lebih prima kepada masyarakat.
"Organda harus meningkatkan profesionalitas dalam perencanaan transportasi anggotanya. Lalu pemerintah harus mulai menyerahkan operasionalisasi angkutan umum baik bus maupun MRT kepada operator swasta,” tuturnya.
KEBERADAAN bus Transjakarta sebagai angkutan massal ibu kota dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Masih diperlukan banyak perbaikan.Di
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS