Profesor Simbulan: Pangkalan Militer AS di Filipina Ancam Kedaulatan Negara Kawasan

Profesor Simbulan: Pangkalan Militer AS di Filipina Ancam Kedaulatan Negara Kawasan
Profesor Roland G Simbulan dari University of the Philippines (UP) saat berbicara pada peluncuran edisi ketiga 'The Bases of Our Insecurity' dalam forum media di Kota Quezon, baru-baru ini. Foto: Dokumentasi pribadi

"Pangkalan EDCA akan membahayakan kedaulatan nasional Filipina dan menjadikan target serangan dalam persaingan geopolitik," ujar Simbulan dalam keterangan tertulis pada Selasa (16/7).

Simbulan juga mengutip keluhan dan peringatan publik Presiden Rusia Putin baru-baru ini bahwa kehadiran rudal jarak menengah AS di Filipina akan menimbulkan respons. Hal itu akan menimbulkan bahaya besar bagi keselamatan negara.

Dia juga menceritakan bahwa seorang pejabat Vietnam yang berbicara di Universitas Filipina mengatakan selama Perang Vietnam, AS telah menggunakan pangkalan militer mereka di Filipina untuk terus membom Vietnam dan negara-negara Indo-China lainnya.

"Jika Vietkong kemudian mempunyai kekuatan militer yang memadai, mereka bisa menyerang balik pangkalan di Filipina atau menjadikan (Filipina) sasaran," tandas Simbulan.

Menanggapi hal tersebut, pakar geografi politik Universitas Islam 45 (Unisma), Rasminto menyatakan dalam konteks pangkalan militer di Filipina, banyak pihak merasa kehadiran militer asing, terutama Amerika Serikat, dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional.

“Sebab, kedaulatan negara merupakan prinsip dasar yang menegaskan bahwa suatu negara memiliki kendali penuh atas wilayah dan urusannya tanpa campur tangan dari pihak luar,” kata Rasminto dalam keterangannya, Jumat (12/7).

Menurut dia, sejarah hubungan Filipina dengan Amerika Serikat, yang mencakup masa kolonial hingga kemerdekaan, menambah sensitivitas terhadap isu ini. Terlebih kedua negara memiliki Perjanjian Pertahanan.

“Hubungan AS dan Filipina sering diperdebatkan oleh akademisi dan aktivis manusia di Filipina, karena dianggap memberikan terlalu banyak pengaruh kepada AS atas urusan pertahanan Filipina,” ujarnya.

Penolakan pangkalan militer di Filipina oleh Profesor Roland G Simbulan dari University of the Philippines (UP) jadi isu yang berhubungan keamanan kawasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News