Profesor Siti: Jutaan Rakyat Susah Bernapas, Kebangetan Kalau Bahas Reshuffle
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengingatkan semua pihak bahwa saat ini tidak waktunya untuk membahas dan melakukan reshuffle kabinet jilid II.
"Saya ingatkan, sekarang waktunya tidak tepat untuk reshuffle kabinet. Presiden sering rapat kabinet konteksnya bukan untuk reshuffle, tapi Pak Jokowi merespons tentang kebakaran hutan di banyak daerah yang jangan dianggap sepele," kata profesor wanita itu, kemarin.
Kalau ada sikap menyepelekan kebakaran hutan dan terus saja menggoreng-goreng isu reshuffle kabinet, menurut Siti, akan ada generasi yang hilang dalam sejarah bangsa ini hanya gara-gara asap.
"Reshuffle jadi kurang relevan. Kan massif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua hutan dan lahannya terbakar. Artinya di situ ada penyakit dan racun. Makanya itu tadi, kebangetan, kalau masih bahas reshuffle," tegasnya.
Menyikapi adanya indikasi PAN relatif kencang menyuarakan reshuffle, menurut Siti, PAN memang punya hak menyuarakan itu karena sudah menyatakan bergabung dengan pemerintah.
"Tapi jutaan warga negara saat ini bernapas saja susah karena kabut asap, mestinya PAN tidak ngotot. Jadi timingnya tidak pas dan tidak tepat di saat seperti ini. Kalau sibuknya hanya dengan isu reshuffle, jadi seperti tidak punya sensitivitas terhadap permasalahan yang akut," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengingatkan semua pihak bahwa saat ini tidak waktunya untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lihat, Bakamla RI Kembali Tangkap Ballpress Ilegal
- Aceh Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 6,2
- Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi Pagar Laut dan PSN PIK 2 ke KPK
- Makan Bergizi Gratis dapat Sambutan Hangat dari Warganet Global
- Putri Zulkifli Hasan Ditunjuk Jadi Bendahara Umum Dekopin
- Kejari Bandung Dianggap Lalai Menangkap Terpidana Penipuan, Massa Demo Kejagung