Profesor Sutiman Bambang Sumitro, Penemu Filter Rokok Sehat
Asap Aman di Ruang Ber-AC dan bagi Perokok Pasif
Rabu, 29 Juni 2011 – 22:20 WIB
Sebelum mengupas panjang lebar hasil penemuannya, pria kelahiran Jogjakarta, 11 Maret 1954, itu meminta waktu untuk menyampaikan secara singkat asal-muasal ketertarikannya meneliti rokok. "Saya memang bukan perokok. Seorang peneliti justru harus mengabaikan unsur subjektivitas dan mengedepankan objektivitas," ungkap alumnus S-1 Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Dasar penelitian Sutiman terkait dengan permasalahan bangsa yang dirasa menuntut penyelesaian dengan kearifan lokal. Salah satu yang disorot adalah masalah rokok. Banyak peneliti yang menyebutkan bahaya merokok. Di sisi lain, rokok sudah menjadi sebuah industri besar. Di dalamnya melibatkan banyak unsur, yakni ekonomi, ribuan tenaga kerja, serta dampak lain yang perlu pemikiran bersama ketika industri tersebut berhenti.
"Pemikiran saya, terciptanya rokok keretek yang dibuat nenek moyang kita dulu bukan tanpa dasar. Rokok keretek dibuat untuk obat batuk," ungkap pria yang mengambil program doktor di Nagoya University, Jepang, tersebut.
Sayangnya, fakta ilmiah itu tidak pernah diperhatikan pemerintah, terlebih oleh industri rokok keretek di Indonesia. Mereka tidak memiliki hasil riset dan pengembangan produk yang memadai.
Di tengah maraknya kontroversi soal bahaya merokok, kini muncul penemuan menarik tentang rokok sehat. Yakni, karya Prof Sutiman Bambang Sumitro MS
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408