Professor Australia Berusia 104 ke Swiss untuk Akhiri Hidupnya
Selasa, 01 Mei 2018 – 12:00 WIB
Dia menentang keputusan tersebut dan setelah mendapat reaksi publik, pihak universitas membatalkannya.
Ucapan selamat tinggal yang berkepanjangan
Dalam beberapa tahun terakhir kondisi fisik akademisi ini terus memburuk. Demikian pula kualitas hidupnya.
Video: The curse of living too long (ABC News)
Prof Goodall mengatakan dia menghargai kepentingan publik dalam permasalahan yang dialaminya. Dia berharap hal itu akan memicu pembicaraan mengenai euthanasia sukarela.
"Saya ingin mereka memahaminya," katanya. "Saya berusia 104 tahun, jadi tidak punya banyak waktu lagi."
"Mungkin juga kesehatan saya semakin memburuk, membuat saya semakin tidak bahagia," tambahnya.
Prof Goodall mengatakan keluarganya mendukung hal ini. Dia telah membicarakan secara terbuka jujur ??tentang keputusannya.
"Saya selalu mengucapkan selamat tinggal," katanya.
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat