Profil Faisal Basri, Ekonom Vokal Pernah Jadi Sekjen PAN, Pengorek Kasus Petral
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom ternama Faisal H. Basri meninggal dunia pada Kamis (5/4/2024) dini hari di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Tokoh yang dikenal vokal mengkritisi pemerintah itu wafat pada usia 65 tahun.
Sebagai tokoh vokal, Faisal meninggalkan rekam jejak tentang perlawanannya terhadap praktik curang, ketidakadilan, dan kezaliman.
Salah satu hal fenomenal yang ditunjukkan pria berdarah Batak itu ialah sikapnya yang keras menentang keberadaan Pertamina Energy Trading Limited atau Petral.
Akademikus yang dikenal sebagai dosen Universitas Indonesia (UI) itu lahir di Bandung pada 6 November 1959. Nama lengkapnya Faisal Hasan Basri Batubara.
Nama Hasan Basri diperoleh dari ayah Faisal, yakni Hasan Basri Batubara. Menurut laman Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI, Faisal memperoleh gelar S.E. dari almamaternya pada 1985.
Pada tahun yang sama, Faisal sudah dipercaya menjadi anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN. Karier awalnya di pemerintahan itu berakhir pada 1987.
Selanjutnya, Faisal memperoleh kesempatan melanjutkan studinya di luar negeri. Ekonom yang sering mengkritisi kebijakan pemerintah itu meraih gelar M.A. dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika pada 1988.
Sebagai tokoh vokal, Faisal Basri meninggalkan rekam jejak tentang upayanya melawanan praktik curang, ketidakadilan, dan kezaliman.
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- Universitas Indonesia Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia