Profil Hariman Siregar Tokoh Malari, Sosok Pemberani Berjiwa Perlawanan
jpnn.com - JAKARTA - Kisah tentang kerusuhan di Jakarta pada 15 Januari 1974 melekat dengan Hariman Siregar. Saat tragedi yang akhirnya dikenal dengan sebutan Malari itu terjadi, Hariman merupakan ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Hariman adalah aktivis mahasiswa yang berada di pusaran Malari . Jauh-jauh hari sebelum Malari meletus, pria berdarah Batak itu menggalang kekuatan untuk menyuarakan keresahan rakyat atas kebijakan pemerintahan Presiden Soeharto yang pro-pemodal asing.
Awalnya, Hariman dan para mahasiswa menjadikan Kampus UI di Salemba, Jakarta Pusat, sebagai pusat gerakan. Mereka mencetuskan Petisi 24 Oktober 1973.
Petisi itu berangkat dari dari sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru yang memanjakan modal asing. Saat itu Jepang mendominasi investasi di Indonesia.
Syahdan, pada hari terakhir 1973, Hariman bersama Dewan Mahasiswa UI menggelar Malam Tirakatan. Pada pertemuan itulah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut menyampaikan pidatonya yang kondang.
Hariman menjuduli pidatonya dengan Pernyataan Mahasiswa Indonesia. Dalam pidato itu, dia menyebut 1973 merupakan tahun yang menimbulkan kebingungan dan pernyataan yang mengganggu perasaan.
Menurut Hariman, protes yang tecermin dalam Petisi 24 Oktober mengantar mahasiswa ke beban sejarah lebih besar.
“Beban kita adalah membebaskan rakyat dari penderitaan hidup sehari-hari. Beban kita adalah membuat rakyat yang mengangguruntuk mempersoalkan kesempatan kerja dan pembangunan ekonomi yang tidak menguntungkan rakyat,” demikian salah satu penggalan dalam pidatonya.
Inilah profil Hariman Siregar tokoh Malari, sosok pemberani yang berjiwa perlawanan.
- Kisah Jenderal TNI Menolak Keris sebelum Malari
- Silatnas SMID-PRD jadi Ajang Lepas Kangen Para Aktivis
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- IACN Ungkap Kejanggalan Data Survei Indikator di Pilgub Malut
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua