Profil Hariman Siregar Tokoh Malari, Sosok Pemberani Berjiwa Perlawanan

Profil Hariman Siregar Tokoh Malari, Sosok Pemberani Berjiwa Perlawanan
Hariman Siregar (berdasi) sebagai terdakwa peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) bersiap menjalani persidangan kedua atas perkara yang menjeratnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 14 Agustus 1974. Foto: Antara Foto/IPPHOS/asf/Koz/1974.

Hanya beberapa saat setelah Malari meletus, Hariman dan ratusan orang lainnya diciduk. Namun, hanya Hariman bersama koleganya di UI, Sjahrir, dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Aini Chalid yang diadili.

Baca Juga:

Lantas, siapakah Hariman Siregar?

Buku Hariman & Malari editan Amir Husin Daulay dan Imran Hasibuan mengisahkan tokoh pergerakan mahasiswa itu lahir pada 1 Mei 1950 di sebuah kota kecil bernama Padang Sidempuan -kini dikenal sebagai Padangsidimpuan- di Sumatera Utara. Anak keempat dari tujuh bersaudara itu merupakan putra dari pasangan Kalisati Siregar dan Anibarsah Hutagalung.

Hariman terlahir di kota kecil di Tapanuli itu karena Kalisati sedang bertugas di Jawatan Perdagangan setempat. Sebagai amtenar, Kalisati pun berpindah-pindah tempat tugas.

Saat Hariman berusia lima tahun, Kalisati dipindahkan ke Medan. Tak lama kemudian, dia memperoleh kenaikan jabatan menjadi Kepala Kantor Wilayah Perdagangan Sumatra Bagian Selatan yang berkantor di Palembang.

Hariman pun ikut pindah ke ibu kota Provinsi Sumsel itu. Dia juga memulai pendidikan dasarnya di Palembang.

Ketika masih duduk di sekolah dasar, Hariman sudah akrab dengan Bahasa Inggris. Orang tuanya menyekolahkannya di SD Methodist English School.

Di SD, Hariman sudah terlihat menonjol. Dr. Amir Hamzah yang juga bersekolah di SD itu menyebut Hariman sangat pintar.

Inilah profil Hariman Siregar tokoh Malari, sosok pemberani yang berjiwa perlawanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News