Profil Hariman Siregar Tokoh Malari, Sosok Pemberani Berjiwa Perlawanan
Hanya beberapa saat setelah Malari meletus, Hariman dan ratusan orang lainnya diciduk. Namun, hanya Hariman bersama koleganya di UI, Sjahrir, dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Aini Chalid yang diadili.
Lantas, siapakah Hariman Siregar?
Buku Hariman & Malari editan Amir Husin Daulay dan Imran Hasibuan mengisahkan tokoh pergerakan mahasiswa itu lahir pada 1 Mei 1950 di sebuah kota kecil bernama Padang Sidempuan -kini dikenal sebagai Padangsidimpuan- di Sumatera Utara. Anak keempat dari tujuh bersaudara itu merupakan putra dari pasangan Kalisati Siregar dan Anibarsah Hutagalung.
Hariman terlahir di kota kecil di Tapanuli itu karena Kalisati sedang bertugas di Jawatan Perdagangan setempat. Sebagai amtenar, Kalisati pun berpindah-pindah tempat tugas.
Saat Hariman berusia lima tahun, Kalisati dipindahkan ke Medan. Tak lama kemudian, dia memperoleh kenaikan jabatan menjadi Kepala Kantor Wilayah Perdagangan Sumatra Bagian Selatan yang berkantor di Palembang.
Hariman pun ikut pindah ke ibu kota Provinsi Sumsel itu. Dia juga memulai pendidikan dasarnya di Palembang.
Ketika masih duduk di sekolah dasar, Hariman sudah akrab dengan Bahasa Inggris. Orang tuanya menyekolahkannya di SD Methodist English School.
Di SD, Hariman sudah terlihat menonjol. Dr. Amir Hamzah yang juga bersekolah di SD itu menyebut Hariman sangat pintar.
Inilah profil Hariman Siregar tokoh Malari, sosok pemberani yang berjiwa perlawanan.
- Kisah Jenderal TNI Menolak Keris sebelum Malari
- Silatnas SMID-PRD jadi Ajang Lepas Kangen Para Aktivis
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- IACN Ungkap Kejanggalan Data Survei Indikator di Pilgub Malut
- Berdemonstrasi di Kedubes AS, Aktivis Tolak Campur Tangan Asing dalam PSN dan Urusan Papua