Progesys Melanjutkan Ekspansi ke Indonesia, Tawarkan Keunggulan Berbeda

jpnn.com, JAKARTA - Progesys melanjutkan ekspansi ke Indonesia dengan komitmen memberikan nilai tambah pada proyek-proyek industri dan infrastruktur di Tanah Air.
Indonesia terus memukau panggung internasional dengan menunjukan perkembangan luar biasa di berbagai sektor industri. Dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi yang menggembirakan.
Begitu pula pengembangan infrastruktur dan industri yang progresif, Indonesia terus membuktikan keseriusannya dalam merealisasikan target infrastruktur dan investasi pemerintah yang agresif.
"Tidak bisa dipungkiri Indonesia berhasil memosisikan dirinya sebagai pasar utama untuk pebisnis dari berbagai belahan dunia," kata President & CEO, Progesys, Riad Faour dalam pidato pembukaannya di acara peresmian kantor Progesys di Energy Building SCBD, Jakarta, Selasa (7/11).
Tren menjanjikan ini, lanjutnya memotivasi banyak organisasi dan Progesys untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Perusahaan manajemen proyek multidisiplin ini beroperasi di Indonesia sejak 2012 dan memperingati perjalanan tersebut dengan mengadakan acara peresmian kantor barunya.
Indonesia saat ini sedang bertumbuh dengan pesat, dan Progesys percaya bisa berkontribusi pada pertumbuhan ini.
"Kami percaya keahlian kami dapat memberikan nilai tambah pada klien-klien kami, proyek-proyek mereka dan semua komunitas yang terlibat," terang Riad.
Progesys melanjutkan ekspansi ke Indonesia menawarkan keunggulan berbeda dan memberi nilai tambah pada setiap proyek yang dikelolanya
- Gubernur Herman Deru Dorong Pembangunan Infrastruktur Daerah yang Berdampak Luas
- Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun
- BKBK Jadi Cara Herman Deru Dorong Percepatan Pembangunan Infrasturktur Lahat
- Gubernur Sumsel Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten/Kota lewat Bangubsus
- Gubernur Herman Deru Tekankan Penyaluran Bangubsus untuk Pembangunan Infrastruktur
- Pemprov Jateng Siap Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk Bantuan Keuangan Desa