Program Anti Drop Out Dicanangkan
Senin, 24 Juni 2013 – 17:04 WIB
Dijelaskannya juga penanganan anak-anak putus sekolah mengembalikan mereka ke sekolah menggunakan biaya dari badan amil zakat daerah (Bazda) dan Bantuan Operasional Siswa Daerah (BOSDA). Kemudian pelayanan khusus bagi anak yang sudah drop out selama 2-3 tahun.
Baca Juga:
Sedangkan untuk pendidikan inklusi disiapkan guru khusus. Sekolah diwajibkan menerima anak berkebutuhan khusus yang bisa dididik dan dibina di sekolah reguler agar mereka mendapat pendidikan layak seperti anak lainnya.
Wamendikbud Musliar Kasim usai meresmikan posko anti drop out dan mencanangkan Padang menuju pendidikan inklusi mengapresiasi langkah Pemkot Padang yang memberikan perhatian lebih bagi anak-anak putus sekolah, serta anak inklusi.
"Saya Sabtu kemarin juga ke Bandung mendeklarasikan pencanangan Bandung sebagai kota pendidikan iklusi. Ini langkah yang sangat bagus karena tidak ada negara maju yang pendidikannya tidak maju," kata Musliar.
PADANG - Untuk menekan angka putus sekolah, Pemerintah Kota Padang mencanangkan program anti drop out (DO). Program ini diresmikan oleh Wakil Menteri
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut