Program Bantuan Mencari Kerja Untuk Migran di Tasmania Membantu 70 Persen Pesertanya Mendapat Pekerjaan
Gesanit Mahare pindah dari Sudan ke Tasmania dua tahun lalu saat pandemi COVID-19 baru saja dimulai dan ia kesulitan mendapat pekerjaan.
"Saya mau bekerja, namun tidak bisa karena saya tidak punya pengalaman sebelumnya, jadi serba susah," katanya.
Tapi kemudian ia bergabung dengan program bantuan untuk para migran yang digelar oleh Migrant Resource Centre North di Launceston dan baru saja menyelesaikan program tersebut.
Program bernama Assist Support Strength Employment Train (ASSET) memberikan dukungan kepada migran baru bagaimana caranya agar siap kerja dan sekarang sudah memberikan hasil positif bagi beberapa orang diantaranya.
Hampir 70 persen dari mereka yang mengikutinya sudah mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan program tersebut.
Mereka mendapat pelatihan seperti bagaimana menulis surat lamaran kerja, bagaimana menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja, serta informasi yang perlu diketahui setelah mereka sudah bekerja.
Mereka juga mendapat sertifikat untuk bekerja di dapur, di bidang kebersihan, dan 'catering', serta menyelesaikan 40 jam praktik kerja sebagai syarat untuk bisa masuk ke dunia kerja.
Di Australia, mereka yang ingin bekerja di bidang tertentu harus memiliki setidaknya sertifikat yang relevan dengan pekerjaan. Sertifikat ini bisa diperoleh lewat kursus atau pelatihan singkat, seperti bagaimana mempersiapkan makanan yang sehat dan bersih untuk dijual.
Kamali dan Gesanit pindah ke Tasmania dua tahun lalu dan sempat kesulitan cari kerja
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu