Program BST Harus Diperpanjang untuk Menggenjot Konsumsi Masyarakat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mendorong pemerintah memperpanjang program bantuan sosial tunai (BST) guna meningkatkan daya beli masyarakat.
Menurut Heri, pemerintah memperkirakan terjadi penambahan konsumsi masyarakat sebesar Rp 215 triliun yang berasal dari THR dan Gaji 13 ASN sebesar Rp 43 triliun, THR pekerja formal Rp 100 triliun dan THR pekerja informal Rp 72 triliun.
Namun, beberapa hari lalu IMF merilis prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2021 bakal merosot dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen. Proyeksi itu jauh di bawah target tertinggi pemerintah yang sebesar 5,3 persen.
"Artinya pengucuran THR belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan," kata Heri Gunawan dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Kamis (15/4).
Proyeksi IMF itu menurut Hergun -panggilan Heri Gunawan- harus dijadikan pertimbangan oleh pemerintah. Agar ekonomi tidak merosot, konsumsi masyarakat perlu digenjot.
"Sejatinya momentum mudik bisa dijadikan pemantik untuk menggenjot konsumsi masyarakat. Sayangnya pemerintah melarang mudik," ucap politikus asal Sukabumi itu.
Sebagai penggantinya, politikus Gerindra itu mendorong pemerintah memperpanjang program BST.
Saat ini pemerintah sedang menggulirkan program BST yang menjangkau 10 juta KPM di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek.
Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan menilai pengucuran THR belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
- Bank Mandiri Hadirkan Posko Layanan untuk Pemudik, Catat Lokasinya!
- Siaga 24 Jam, Posko Mudik Gombel Semarang Layani Cek Kesehatan & Makan Gratis
- Wagub Sumsel Cik Ujang Lepas Keberangkatan 880 Penumpang Bus Mudik Gratis, Ini Pesannya
- Dukung Momentum Mudik, Mobil™ POM Mikro Hadir di 2.000 Titik
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini