Program Food Estate Sumut Membuka Peluang Ekonomi Baru
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong para pelaku usaha (offtaker) pertanian bersama-sama mewujudkan lumbung pangan masa depan dalam bentuk food estate.
Program food estate salah satunya terdapat di Sumatra Utara.
Kehadiran para pelaku usaha pertanian diharapkan mampu membuka pasar dan peluang ekonomi baru, sehingga hasil usaha tani bisa dikelola dan dijual dengan harga yang kompetitif.
Deputi Managing Director salah satu offtaker Food Estate Sumatra Utara Afrizal Gindow mengatakan, perusahaannya dan enam perusahaan lain sudah menyelesaikan 215 hektare lahan dengan target penyelesaian lanjutan seluas 785 hektare.
Sehingga, area food estate di Sumatera Utara nantinya bertambah menjadi 1000 hektare.
"Kami segera bergerak untuk yang 785 hektare, sehingga target 1000 hektare nantinya bisa terlaksana."
"Pak Menteri menyampaikan akan membackup dari belakang," ucap Afrizal di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (14/7).
Afrizal mengatakan, sebanyak tujuh perusahan yang terlibat dalam pembangunan food estate di Sumatra Utara diberikan tanggung jawab untuk menciptakan pasar baru sebagai penggerak roda ekonomi dari hasil usaha tani.
Program food estate di Sumatra Utara diyakini membuka peluang bagi bertumbuhnya ekonomi baru.
- Yayasan Madani Berkelanjutan: Food Estate Berpotensi Merusak Ekosistem Hutan dan Alam
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Presiden Prabowo dan PM Wong Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Singapura
- Rapat Bareng Mentan, Legislator Ini Ingatkan Soal Kegagalan Food Estate Terdahulu
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini