Program Ini Berupaya Menjembatani Pendatang yang Kesulitan Mencari Kerja di Australia

Menurut McLoughlin, GROW Bendigo telah menyalurkan lebih dari 100 peserta yang berhasil mendapatkan pekerjaan hingga saat ini. Meh adalah salah satunya.
"Mereka membantu saya mendapatkan pekerjaan, membantu saya menyiapkan berbagai dokumen, semuanya," ucap Meh.
Program ini didanai oleh pemerintah negara bagian hingga bulan Juni 2023.
"Kami bekerja sama dengan kalangan bisnis dan lembaga penyalur tenaga kerja untuk mencari cara mengubah proses perekrutan yang bisa memberikan peluang bagi masyarakat lokal yang memiliki hambatan untuk bekerja," kata McLoughlin.
Program GROW, katanya, kemudian menjembatani antara pengusaha dan penyalur tenaga kerja yang memiliki pekerja dengan berbagai hambatan untuk bekerja.
Menciptakan peluang
Kolaborasi program ini dengan layanan multikultural setempat, Loddon Campaspe Multicultural Services, dan perusahaan cleaning Spotless telah berhasil penyerap 27 pekerja dari kalangan pendatang di Bendigo.
Spotless mempekerjakan lebih dari 500 orang di kota itu, memberikan layanan non-medis ke rumah sakit.
McLoughlin menyebut saat ini banyak migran dan pengungsi di Bendigo yang ingin mencari pekerjaan.
Para pendatang yang kini menetap di Australia biasanya mengalami sejumlah hambatan dalam mencari pekerjaan, seperti yang dialami oleh Myint Shwe Meh, pengungsi asal Myanmar
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia