Program Kartu Prakerja Harus Mampu Mencetak Tenaga Kerja yang Kompetitif
Menurut Triyono, tenaga kerja Indonesia harus kompetitif. Apalagi adanya proyeksi penurunan Pertumbuhan Ekonomi dunia, yang sedikit banyak akan memengaruhi industri terdampak.
“Meski di level internasional saya melihat adanya penurunan, Pertumbuhan Ekonomi dan kemudian di level PHK juga mengancam. Saya melihat diperlukan skill untuk memperluas lapangan pekerjaan. Namun, juga membuka ruang ruang pekerjan baru,” ungkap Triyono.
Jika peserta Kartu Prakerja bisa berwiraswasta, maka dampaknya akan lebih terasa karena membuka lapangan pekerjaan baru.
Sebelumnya, Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menyebutkan Program Kartu Prakerja tahun 2023 menargetkan capaian hingga 1 juta penerima.
Pada tahap awal, anggaran akan dialokasikan sebesar Rp 2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang.
Sedangkan, untuk sisa target sebesar 405 ribu orang, Pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun.
Terlaksana Baik
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menilai Kartu Prakerja menjadi salah satu dari sedikit program pemerintah yang terencana dan terlaksana dengan baik.
Program Kartu Prakerja berlanjut dengan pelaksanaan skema normal yang diatur sehingga mampu mencetap tenaga kerja yang kompetitif.
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- Menaker Yassierli Tegaskan Pentingnya Integritas dan Reformasi Pengawas Ketenagakerjaan
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%