Program Lampu Belajar: Anak Sekolah di Desa pun Berhak Menjadi Cerdas

Tak sedikit pun mereka merasa takut maupun minder. Mulyadi Sholeh, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Bustaniyah pun tak menampik banyak kemajuan yang dialami para siswa dan guru setelah mendapatkan pengajaran dalam program Lampu Belajar.

Dia pun mengakui bahwa masih ada siswa kelas 2 SD yang belum bisa membaca dan menulis tetapi karena aturan pemerintah mereka tetap harus naik kelas.

Oleh karena itu, dia bersyukur, pengajaran literasi yang difokuskan program Lampu Belajar sangat membantu para siswanya agar bisa membaca dan menulis dengan baik.

“Anak-anak kami sekarang memiliki keberanian dalam hal berargumentasi dalam kelas. Awalnya dulu mereka biasanya hanya duduk menduduk kalau ditanya guru. Sekarang mereka berani menjawab pertanyaan guru di kelas. Ini penting, mereka mulai berani berpendapat,” ujar Mulyadi.

Kepala sekolah yang telah mengabdi hampir 15 tahun di madrasah tersebut tak henti mengungkapkan rasa syukur karena ada program Lampu Belajar yang membantu mengembangkan minat guru dan siswa terhadap literasi dan numerasi.

Menurutnya, sekolah-sekolah di daerah membutuhkan program layaknya Lampu Belajar sehingga semua siswa di desa juga mengetahui perkembangan dunia pendidikan saat ini dan bisa beradaptasi dengan wawasan baru.

“Dulu anak-anak mengira Matematika merupakan pelajaran yang mengerikan. Namun, sekarang mindset mereka sudah berubah dan mereka juga literasinya juga menjadi lebih sangat baik. Kami bersyukur sekali dengan adanya program ini,” tutur Mulyadi.

Dia berharap program ini terus berjalan bersama FKS group agar para siswa dari tingkat sekolah di yayasan tersebut juga bisa mendapatkan manfaat positif dari Lampu Belajar sehingga ilmu yang diberikan membawa manfaat bagi masa depan masyarakat Cilegon. (flo/jpnn)