Program Menteri Perdagangan Budi Santoso Berpotensi Memajukan Sektor Perdagangan
jpnn.com, JAKARTA - Eks Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengapresiasi program-program yang diusung oleh Menteri Budi Santoso untuk memperkuat sektor perdagangan Indonesia.
Seperti diketahui, Budi Santoso dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada Senin (21/10).
Arif menilai bahwa kebijakan-kebijakan yang ditelurkan Budi Santoso akan berpotensi besar mendorong daya saing Indonesia di pasar global, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang makin kompleks.
"Pelantikan Budi Santoso sebagai Menteri Perdagangan merupakan momentum penting bagi peningkatan daya saing nasional. Program-program yang dicanangkan, seperti pengembangan ekspor dan penguatan UMKM, akan menjadi kunci dalam memajukan sektor perdagangan kita," ujar Arif dalam keterangannya di Jakarta, Kamis(24/10).
Arif juga menekankan bahwa salah satu fokus utama haruslah menjaga pasar domestik agar produk lokal dapat lebih kompetitif.
"Program yang berfokus pada peningkatan kualitas dan citra produk dalam negeri sangat penting, terutama untuk memastikan bahwa produk kita dapat bersaing di pasar internasional dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tambahnya.
Selain itu, Arif menyatakan diversifikasi pasar dan produk ekspor juga harus menjadi prioritas Kementerian Perdagangan.
"Menghadapi persaingan global, Indonesia perlu memperluas pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional dan mengembangkan produk-produk bernilai tambah tinggi," ujarnya.
Eks Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengapresiasi program-program yang diusung oleh Menteri Budi Santoso memperkuat sektor perdagangan
- Pemkot Tangsel jadi Daerah Paling Tertib Ukur versi Kemendag RI
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Indonesia dan Kanada Agendakan Percepatan Kesepakatan Perdagangan ICA-CEPA
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar