Program Penanganan Banjir Tak Berkelanjutan
Rabu, 16 Januari 2013 – 17:20 WIB
JAKARTA - Program-program yang dilaksanakan dalam menangani masalah banjir dinilai tidak optimal karena tak dilaksanakan secara berkesinambungan. Contohnya, lima tahun terakhir banyak sungai-sungai di Jakarta yang tidak dikeruk. Ia menegaskan, kalau tiak ada kegiatan revitalisasi dan transformatif, maka sulit mengendalikan banjir di Jakarta. "Kota ini mengalami kelebihan daya tampung, makanya akan sangat sensitif dengan bencana," ujarnya.
"Program tidak berkelanjutan," kata Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna, menjawab JPNN, Rabu (16/1). Selain itu, kata Yayat penataan kota juga tidak dilakukan dengan baik.
Baca Juga:
Kata Yayat, upaya konservasi lingkungan juga harus dilakukan lebih optimal. Perlu dorongan untuk perubahan lingkungan. "Lakukan moratorium pembangunan yang merusak lingkungan baik di sektor hilir maupun sektor hulu," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Program-program yang dilaksanakan dalam menangani masalah banjir dinilai tidak optimal karena tak dilaksanakan secara berkesinambungan.
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS