Program PSR Membangun Pertumbuhan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS) Dono Boestami mengatakan Industri kelapa sawit memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian nasional.
Industri ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan ekspor negara, menjaga keseimbangan perdagangan dan mendorong penerimaan devisa pemerintah.
Selain itu, industri ini juga menciptakan banyak lapangan kerja baik di perkebunan maupun fasilitas pengolahan.
"Dari perspektif ekonomi sirkular, industri ini berperan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di sekitar wilayah perkebunan, melalui dorongan permintaan akan berbagai barang dan jasa,” kata Dono Boestami, Rabu (6/9).
Pemerintah, bahkan telah meluncurkan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pada 2017. Tujuannya meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit milik petani kecil melalui peremajaan, sehingga yang dihasilkan lebih melimpah.
Program PSR dibangun di atas empat pilar utama, yakni legalitas kepemilikan lahan, keberlanjutan, sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO), serta peningkatan produktivitas.
Dalam hal legalitas dan keberlanjutan, program PSR dapat memastikan keabsahan kepemilikan lahan, sehingga para petani memiliki dokumen resmi atas tanah yang dikelola.
Prinsip-prinsip keberlanjutan turut diusung oleh program ini dengan menemukan keseimbangan antara usaha peremajaan dan pelestarian lingkungan.
Program PSR membangun pertumbuhan industri kelapa sawit berlajutan. Simak penjelasannya
- TSIT dan Apkasindo Memperkenalkan Teknologi Drone Pertanian Canggih di IPOC 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Seusai Blusukan, Menhut Gelar 3 Rapat Terkait Tata Kelola Sawit
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi
- PTPN IV PalmCo Targetkan 2,1 Juta Bibit Unggul Diserap Petani Sawit
- Harga TBS Kelapa Sawit Mitra Swadaya di Riau Naik Lagi