Program RJIT Kementan Terbukti Memberikan Dampak Positif
jpnn.com, JAKARTA - Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Ditjen PSP Kementan) memberi dampak positif bagi petani maupun produksi pangan nasional.
Banyak daerah yang merasakan manfaat program RJIT ini, seperti petani di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sebelum ada RJIT, indeks pertanaman (IP) petani dalam satu tahun hanya 2 kali (IP-200).
Namun, setelah ada perbaikan irigasi tersier petani bisa menanam 3 kali dalam setahun yang berarti IP menjadi 3 kali (IP-300).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan RJIT memang dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.
“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi, sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat,” kata Mentan SYL, Senin (1/3).
Mengingat program ini sangat bermanfaat, maka kegiatan RJIT ini dilakukan secara berkelanjutan.
Pada 2020 RJIT mencapai areal seluas 135.861 hektare (ha). Kegiatan ini dilakukan di 32 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan RJIT memang dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul
- Kementan Dorong Smart Farming untuk Memajukan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
- Lihat, Momen Mentan Amran Sulaiman Menikmati Jagung Bakar Bareng Masyarakat di Maros
- Dukung Swasembada Pangan, Kementan Perluas Sawah di Tarakan
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Merauke demi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog