Program RSBI Siapkan Globalisasi
Senin, 14 Januari 2013 – 08:23 WIB

Program RSBI Siapkan Globalisasi
BANDUNG- Pelarangan RSBI diharapkan tidak sampai mengurangi mutu dan kualitas sekolah. Pasalnya, persepsi yang ada saat ini di masyarakat, seolah-olah segala sesuatu yang berbau internasional menjadi dilarang.
"Yang kami khawatirkan terjadi salah tafsir di masyarakat. Seolah-olah sekarang ini setiap ada upaya sekolah mengembangkan sesuatu yang dianggap internasional diharamkan, karena tidak semua program di RSI jelek bahkan menurut saya sangat positif khususnya mempersiapkan siswa menghadapu era globalisasi,” ujar Presiden Asosiasi Guru Matematika Indonesia Firman Syah Noor saat ditemui di Bandung.
Dikatakannya, suka tidak suka, globalisasi pasti masuk ke semua sektor. Bahkan apabila tidak bisa disikapi pasti kita ketinggalan, termasuk dalam hal pendidikan.
Firman menjelaskan, putusan MK ini jangan sampai memutuskan mata rantai upaya sekolah untuk meningkatkan mutu. Label internasional boleh saja dicopot, tapi di dalamnya, terutama program-program yang baik tetap harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Baca Juga:
"Saat ini sekolah yang sudah bermutu terus ditingkatkan kualitasnya, dan sekolah yang masih kurang didorong juga. Jangan yang sudah bermutu dihentikan agar yang bawah bisa mengejar. Toh sejak awal pengkategorian sekolah sudah ada, ada sekolah standar nasional dan sebagainya. Saya kira itu bukan kastanisasi tetapi pemetaan, agar program yang dilakukan juga semakin jelas," ungkapnya.
BANDUNG- Pelarangan RSBI diharapkan tidak sampai mengurangi mutu dan kualitas sekolah. Pasalnya, persepsi yang ada saat ini di masyarakat, seolah-olah
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025