Program Satu Juta Rumah, Berapa Uang Muka jika Harga Rp 100 Juta?

jpnn.com - JAKARTA - Program pembangunan satu juta unit rumah terus dikebut. Hingga September 3015, sudah sekitar 489.029 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang telah selesai dan tahap proses pembangunan.

Sementara untuk perumahan Non-MBR, telah dibangun 135.646 dari rencana 396.484 unit yang akan dibangun.

“Kita terus mendorong pengembang baik untuk pembangunan rumah MBR maupun Non MBR untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Hingga September 2015, setidaknya lebih dari 600 ribu unit rumah telah dibangun,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kepada pers kemarin (13/10).

Langkah serius pemerintah dalam mendorong pengembang merealisasikan pembangunannya dilakukan dengan memangkas sejumlah perizinan dari 42 izin menjadi hanya delapan izin dengan jangka waktu 14 hari kerja. Biaya restribusi juga dipangkas dengan memberikan keringanan 95 persen.

Bagi calon pembeli rumah, Pemerintah  juga telah  menyiapkan dana Rp 220 miliar untuk bantuan uang muka (Down Payment/DP) tahun ini. Dari jumlah ini maka setiap unit rumah murah akan mendapat bantuan DP sebesar Rp 4 juta.

“Sudah ada Peraturan Menteri, kami sedang susun petunjuk teknis untuk disosialisasikan ke perbankan," ujar Poltak Siburea, Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR.

Dia menggambarkan, jika harga rumah Rp 100 juta, nasabah hanya perlu membayar uang muka Rp 6 juta karena sebagian uang muka sudah disubsidi pemerintah. Namun, dia mengingatkan subsidi ini hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi.

Sementara untuk rumah non MBR, sejumlah bank juga siap memberikan  suku bunga ringan untuk membantu meringankan beban cicilan rumah. Dari target pembangunan sebanyak 396.484 unit rumah sepanjang 2015, telah dibangun sebanyak 135.646 ribu unit rumah.