Program Satu Keluarga Satu Sarjana Jadi Impian Masyarakat Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai program 'Satu Keluarga Satu Sarjana' yang digagas pasangan calon nomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi solusi sekaligus impian banyak orang Indonesia dalam bidang pendidikan.
Hal tersebut terutama berkenaan dengan mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi.
“Sekolah kan menjadi persoalan bangsa ini sudah lama. Artinya sekolah itu mahal. Jadi pemerintah harus melakukan sesuatu. Bebas belajar 9 tahun, jadi setelah itu perguruan tingginya mahal,” tegas Agus di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Menurut Agus, menjadi sarjana merupakan idaman dari banyak orang Indonesia.
"Jadi, itu tentu menjadi impian orang Indonesia untuk minimal jadi S1. Jadi, program itu memang menjadi idaman atau keinginan banyak pihak kalau kita baca selama ini," ujar Agus.
Sebelumnya, SMRC melakukan survei untuk membandingkan program dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Hasilnya, responden paling banyak memilih program satu keluarga miskin, satu sarjana milik Ganjar-Mahfud dengan raihan 48 persen.
Kemudian program tunjangan ibu hamil oleh Anies-Muhaimin yang memperoleh 32 persen. Sementara program makan dan susu gratis yang diinisiasi Prabowo-Gibran hanya 20 persen karena dinilai paling tak terlalu penting.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai program satu keluarga satu sarjana dari Ganjar - Mahfud menjadi solusi sekaligus impian masyarakatIndonesia.
- Indonesia Cyber Crime Combat Center Hadir untuk Lindungi Masyarakat dari Kejahatan Daring
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote
- Waka MPR Dorong Keterlibatan Aktif Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Cagar Budaya
- Panitia Adhoc MPR dan Aspirasi Suara Masyarakat