Program SMK-PK Kemendibudristek Disambut Antusias Oleh Industri

Berdasarkan analisis kesenjangan kompetensi industri Komatsu dan SMK, Komatsu melihat budaya industri belum ada di dalam kurikulum SMK.
Misalnya, budaya industri yang dimaksud ialah budi pekerti, 5K, safety, horenso, 3C, serta yoss check.
Solusinya menurut Dewo, sinkronisasi kurikulum dengan cara menambahkan budaya industri ke muatan dasar pendidikan soft skill.
Kemudian membuat Komatsu Class di masing-masing SMK.
Penyelarasan kurikulum dalam program link and match juga dirasakan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). General Manager Sustainability BUMA, Kristiyanto Widiyawan mengatakan penyelarasan kurikulum bermanfaat bagi BUMA dan lulusan SMK yang mengikuti program Competency-based Education and Training (CBET) dan Production-based Education and Training (PBET).
"Keselarasan antara kurikulum SMK dengan kebutuhan industri membuat BUMA mampu menjalankan pilar-pilar pelaksanaan operasional yang berkelanjutan, dalam hal ini human capital," terang Kristiyanto. (esy/jpnn)
Sejumlah industri besar ikut program SMK-PK Kemendibudristek dalam menyelaraskan kurikulum sesuai kebutuhan industri
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad
- PKSS Perkenalkan Contact Center 1500399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Dukung Industri Garmen, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya