Program SMK-PK Kemendibudristek Disambut Antusias Oleh Industri
Berdasarkan analisis kesenjangan kompetensi industri Komatsu dan SMK, Komatsu melihat budaya industri belum ada di dalam kurikulum SMK.
Misalnya, budaya industri yang dimaksud ialah budi pekerti, 5K, safety, horenso, 3C, serta yoss check.
Solusinya menurut Dewo, sinkronisasi kurikulum dengan cara menambahkan budaya industri ke muatan dasar pendidikan soft skill.
Kemudian membuat Komatsu Class di masing-masing SMK.
Penyelarasan kurikulum dalam program link and match juga dirasakan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). General Manager Sustainability BUMA, Kristiyanto Widiyawan mengatakan penyelarasan kurikulum bermanfaat bagi BUMA dan lulusan SMK yang mengikuti program Competency-based Education and Training (CBET) dan Production-based Education and Training (PBET).
"Keselarasan antara kurikulum SMK dengan kebutuhan industri membuat BUMA mampu menjalankan pilar-pilar pelaksanaan operasional yang berkelanjutan, dalam hal ini human capital," terang Kristiyanto. (esy/jpnn)
Sejumlah industri besar ikut program SMK-PK Kemendibudristek dalam menyelaraskan kurikulum sesuai kebutuhan industri
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Sukses di Industri, Direktur Sido Muncul Terapkan 3 Prinsip Sumpah Dokter Sebagai Kunci