Program Subsidi HGBT kepada Sejumlah Industri Dinilai Tidak Efektif
Selasa, 19 Maret 2024 – 14:33 WIB
Dari 7 sektor industri yang mendapatkan subsidi HGBT, industri pupuk paling memiliki multiplier effect. Oleh karenanya jika kebijakan ini dihentikan harga pupuk dipastikan akan melambung.
“Sebaiknya program seperti ini harus lebih difokuskan ke industri yang berdampak pada hajat hidup orang banyak seperti pupuk,” sebut Candra.
Berdasarkan data pemerintah pada 2022, komponen biaya gas dalam biaya produksi bervariasi.
Paling tinggi adalah industri pupuk di mana komponen biaya gas mencapai 58,48%, kemudian kaca 24,84%, keramik 17,87%, oleochemical 8,96% dan petrokimia sekitar 7,72%.
Adapun kontribusi biaya gas di industri baja sekitar 7,26% dan yang paling rendah industri sarung tangan sebesar 5,90%.(chi/jpnn)
Kebijakan HGBT ini seharusnya mampu menurunkan harga pokok produksi (HPP), tetapi dalam praktiknya tidak terjadi penurunan signifikan.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
BERITA TERKAIT
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani
- CREW Beras
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- PGN dan BGN Kerja Sama Penyediaan Pasokan Gas Bumi untuk Program Makan Bergizi Gratis
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- 4 Orang Ditangkap Gegara Jual Pupuk Berbsubsidi di Atas HET