Program TEKAD Kemendes PDTT Mendongkrak Status Desa di Indonesia Timur
Selain itu, program TEKAD tidak hanya meningkatkan kapasitas desa dalam perencanaan pembangunan, tetapi juga memperkuat tata kelola dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Ada investasi strategis dalam berbagai kegiatan ekonomi produktif dalam program TEKAD. Misal kegiatan Demplot pada periode 2022-2023 mencapai Rp37,6 miliar, sementara pada tahun 2024, investasi yang masih berjalan telah mencapai Rp8,6 miliar,” katanya.
Selain itu, kata Harlina pembangunan RITD sebagai pusat inovasi desa juga telah mendapat alokasi sebesar Rp 800 juta pada tahun 2022 dan angka yang sama untuk tahun 2024.
Investment Fund sebagai dukungan permodalan bagi usaha ekonomi desa juga terus ditingkatkan, dari Rp 520 juta pada tahun 2023 menjadi Rp 780 juta pada tahun 2024.
“Rata-rata investasi per kabupaten dalam program TEKAD mencapai Rp 10,48 miliar,” ujarnya
Melalui berbagai intervensi tersebut, program TEKAD tidak hanya menciptakan perubahan status desa tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan.
Ke depan, Harlina berharap Progam TEKAD dapat terus menjadi instrumen strategis dalam mendorong transformasi ekonomi desa di Indonesia Timur serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang selama ini tertinggal.(fri/jpnn)
Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kemendes PDTT memberikan kontrisbusi nyata bagi percepatan pembangunan desa di kawasan Indonesia Timur.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri
- Jalankan Arahan Presiden Prabowo, Mendes Yandri Pilih Bermalam di Desa Margorejo
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan