Program Vaksinasi di Australia Berjalan Tersendat, Ancaman Serius Bagi Warganya
Sekretaris Departemen Kesehatan yang juga pernah menjadi Kepala Bidang Medis Australia, Brendan Murphy mengatakan vaksin yang bisa dibuat lokal akan membuat pasokan terjamin.
"Kita adalah satu dari beberapa negara di dunia yang bisa membuat vaksin, dan kita sudah melihat sekarang, satu-satunya vaksin yang tersedia luas adalah yang kita buat secara lokal di sini," kata Professor Murphy.
Namun beberapa bulan setelah membeli vaksin, kedua vaksin tersebut mengalami masalah.
AstraZeneca melaporkan data dari dua uji coba berbeda, di mana para relawan sebenarnya hanya diberi dosis setengah dari seharusnya. yang harus menjadi "peringatan ringan" menurut pakar kesehatan Dr Norman Swan.
Uji coba di University of Queensland juga bermasalah. Uji coba lanjutan dihentikan ketika beberapa relawan mendapat hasil salah yang dinyatakan positif terkena HIV.
Dengan itu, satu-satunya vaksin yang diandalkan Australia hanyalah AstraZeneca.
"Kami berjudi dengan beberapa opsi, dan tidak semuanya berhasil. Sebagian karena kurang beruntung saja. Sekarang semakin banyak kita memesan, semakin banyak juga kerugian yang kita dapatkan," kata Jane.
Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mengatakan pemesanan vaksin sepenuhnya tergantung pada petunjuk kesehatan yang diterima Pemerintah Australia.
Inilah temuan penyelidikan program Four Corners dari ABC: vaksinasi di Australia berjalan lambat dan berpotensi merusak kepercayaan dari warganya sendiri
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air