Program Wajib Kondom Mulai Berhasil
Upaya Cegah Penularan PMS dan HIV/AIDS
Jumat, 04 September 2009 – 05:36 WIB
BATAM - Program penggunaan kondom 100 persen atau wajib kondom di Pusat Rehabilitasi Sosial Non Panti (PRSNP) Telukpandan mulai membuahkan hasil. Hal itu terlihat dari kesadaran wanita pekerja seks komersil di lokasisai Sintai itu akan bahaya penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Tiap bulan mereka memeriksakan kesehatan kelamin dan per tiga bulan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya penularan HIV/AIDS atau tidak. "Pemeriksaan itu juga wajib, jangan sampai ada yang positif (tertular PMS dan HIV/AIDS)," tegas Joni.
Program yang diluncurkan Wakil Gubernur HM Sani, Juni 2008 silam, memang bertujuan mencegah penularan PMS dan HIV/AIDS di Batam. Dengan program ini, setiap tamu, wajib mengenakan kondom ketika bertransaksi seksual dengan wanita pekerja seks di lokalisasi itu. "Kalau tak mau pake (kondom) ya lebih baik gak usah. Meskipun sudah di kamar, sudah telanjang, ya gak jadi," ujar Ratna, salah satu wanita penghibur di Sintai.
Baca Juga:
Menurut koordinator pengusaha bar Sintai, Joni, para wanita pekerja seks di Sintai tak mau menangung risiko tertular penyakit akibat berhubungan seks. Jadi mereka selalu memperingatkan pria yang mengencani agar mengenakan kondom. Selain pencegahan melalui penggunaan kondom, para pekerja di 32 bar itu rutin memeriksakan kesehatan kelamin.
Baca Juga:
BATAM - Program penggunaan kondom 100 persen atau wajib kondom di Pusat Rehabilitasi Sosial Non Panti (PRSNP) Telukpandan mulai membuahkan hasil.
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang